Tadabur alam adalah salahsatu cara untuk melihat kebesaran Allah SWT dan sebagai upaya untuk membangkitkan rasa syukur atas nikmat yang senantiasa diberikan kepada kita semua.
Juga yang secara ilmu pengetahuan akan mampu bagaimana sebuah keadaan berproses secara "alami" hingga menjadi sebuah objek yang menakjubkan.
Seperti yang terdapat dalam goa pindul, sebuah goa yang terdapat di daerah gunung kidul yogyakarta, daerah yang menyimpan beragam peninggalan dan sejarah dahulu kala.
Nama pindul sendiri merupakan singkatan dari kata Pipi Kebendul yang berasal dari bahasa Jawa. Kebendul dalam bahasa Indonesia bermakna terbentur atau dalam keseharian disebut kejedot.
Yang konon menurut masyarakat sekitar berlatar belakang dari dahulu kala ada seorang bernama Joko Singlulung tengah mencari sosok ayahnya yang hilang. Joko Singlulung berkelana menyusuri tanah Jawa yang kala itu masih liar. Ia berjalan menjelajahi hutan-hutan, gua-gua serta gunung hingga akhirnya tiba di daerah Gunungkidul. Ketika Joko Singlulung memasuki sebuah gua, secara tak sengaja ia terbentur sebuah batu.
Goa yang mempunyai panjang sekitar 350 meter dengan kedalaman 1 sampai 12 meter ini terdapat banyak menyimpan kekayaan ilmu pengetahuan yang diantaranya yaitu stalagmit dan stalagtit.
Stalagmit sendiri adalah pembentukan gua secara vertikal yang tumbuh dari bawah ke atas. Stalagmit ini terbentuk dari kumpulan kalsit yang berasal dari air yang menetes.
Stalagmit juga ditemukan di lantai gua pindul yang mana kebanyakan langsung ditemukan di bawah stalaktit.
Sedangkan setalaktit artinya yang menetes berupa jenis mineral sekunder yang menggantung dari langit-langit gua kapur.
Bisa diartikan secara bebas bahwa stalagmit dari bawah ke atas dan stalagtit kebalikannya yaitu dari atas ke bawah.
0 Response to "Pindul"
Post a Comment