Bagi seorang petani yang kesehariannya adalah berbudidaya tanaman padi, maka tidak akan terlepas dari ancaman pengganggu yang sering melanda dan menyerang padi. Dari sejak padi masih dalam bentuk bibit, ancaman tikus sering kali datang memakan bibit padi, tikus ini aktif bisa menyerang diwaktu siang ataupun malam hari, tikus ini juga biasanya bersembunyi diselokan, irigasi, semak-semak ataupun lubang pada tanggul-tanggul yang besar sehingga agak merepotkan para petani untuk mengusirnya. Setelah selamat pada masa pembibitan tanaman padi ancaman berikutnya
juga kadang muncul menyerang, menggerogoti, merusak sampai memakan batang-batang padi sehingga pertumbuhan padipun akan terganggu ancaman dan serangan ini biasanya berasal dari keong mas yang perkembangbiakannya sangat cepat. Tak hanya sampai situ ancaman dan serangan pengganggu padi ini berhenti, setelah tanaman padi agak besar dan mulai menampakan buah padinya maka ancaman dan serangan berikutnya siap melanda.
Ancaman dan serangan ini kerap dilakukan oleh puluhan bahkan ratusan burung-burung yang berkelompok dan menyebar, hinggap dan memakan padi yang biasanya ketika awal masih berasa manis.
Burung-burung ini biasa disebut dengan burung Bondol atau orang-orang setempat menyebutnya “KAJI BONDOL” yang memiliki nama latin Lonchura maja. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama White-headed Munia.
Burung yang mendapatkan gelar "Haji" karena kepalanya yang berwarna putih mengingatkan dengan peci Pak Haji. Burung ini termasuk jenis burung berbadan kecil. Panjang tubuh bondol haji dewasa saja hanya sekitar 11 cm. Burung yang memiliki bulu tubuh berwarna cokelat dengan bagian tenggorokan ke atas berwarna putih. Untuk yang masih muda biasanya memiliki bulu berwarna cokelat di bagian atas, sementara bagian bawah dan wajahnya berwarna kuning tua.
Burung kaji Bondol ini berhabitat disawah yang untuk mencari makannya dengan bergerombol ketika menjelang musim panen akan tiba terutama disaat buah padi masih baru mengisi yang akan melakukan ancaman dan penyerangan ke sawah pada saat siang hari sekitar pukul 14.00 WIB sampai dengan sekitar menjelang Magrib.
Bagi para petani ini jelas sebuah ancaman yang amat serius karena jika tidak dicegah maka kemungkinan besar hasil pada pembudidayaan tanaman padi akan berkurang bahkan bisa dibilang gagal, oleh sebab itu hampir seluruh petani melakukan berbagai cara untuk meredam, menangkal dan mengusir burung kaji ini dari padi sawahnya.
Diantara cara yang dilakukan oleh para petani yaitu dengan memasang membuat dan memasang orang-orangan disawah yang terbuat dari kayu kemudian dililit kain atau baju lengkap dengan kepala dan tutup kepalanya dan juga dengan cara memasang dan menderetkan plastik-plastik yang diikat antara kayu yang satu dengan kayu yang lainnya, dengan harapan ketika burung kaji bondol ini datang maka dengan menarik tali penghubung dari plastik-plastik tersebut burung bondol akan pergi.
Tak cukup hanya dengan cara tersebut petani juga harus sering mengontrol dengan meneriakan suara-suara kencang, menabuh ember, menambuh bekas botol atau bahkan dengan menyalakan petasan bersuara keras untuk mengusir burung bondol yang mungkin dikawatirkan tidak terlihat dan berada ditengah pesawahan.
#BurungBondol
#KajiBondol
#Bondol
0 Response to "Kaji Bondol"
Post a Comment