PERJUANGAN DAN GELORA GURU TIK
Aku sangat
meyadari bahwa semua hal yang ada tidak akan mungkin akan terjadi tanpa adanya
ijin dan takdir dari Allah SWT, disisi lain latar belakang pendidikan informatika
mengantarkanku menjadi seorang guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Sebuah latar belakang dengan prosentasi 70 prosen kompetensi dan 30 prosen
dalam disiplin keilmuan yang umum, terlebih setelah menginjak pendidikan yang
berikutnya menjadikan prosentasi 100 kompetensi dengan disiplin yang semakin
mengerucut.
Menjadi guru TIK
bagiku adalah sebuah anugerah dari Allah SWT yang maha kuasa, sebuah anugerah
yang tidak semua orang akan mengalaminya dan sebuah anugerah yang tak bisa
dinilai dengan apapun jua. Sebagai mata pelajaran yang terbilang belum lama
eksis di dunia pendidikan kehususnya dijenjang tingkat menengah pertama, guru
TIK dalam beberapa tahun yang silam telah diuji keberadaannya dengan adanya
perubahan dan posisi dari mata pelajaran dalam kurikulum yang berjalan.
Berbagai gejolak
dan kemelutpun tak bisa dielakan, terlebih terhadap guru yang terbilang sudah
mengantongi label sebagai guru yang profesional dengan menggenggam lisensi
sertifikasi yang melekat padanya. Sebuah label yang menimbulkan berbagai kewajiban
dan hak istimewa.
Hampir setiap
guru TIK saat itu, mengalami sebuah kebingungan dan bahkan seolah kebuntuan
dijalan yang semakin canggih dan terang.
Berbagai cara
dan upaya ditempuh demi untuk mencapai salahsatu syarat agar tetap mampu
menjalankan sebagai guru yang profesional. Mengampu mata pelajaran TIK pada
sekolah lainpun adalah diantara jurus jitu yang lumrah dan sering ditempuh.
Sebuah jalan
yang memang tidak akan mungkin akan berjalan lama dan bertahan karena
keberadaan mata pelajaran TIK yang terus berjalan, berkurang, dan terimbas oleh
perubahan kurikulum menjadikan status mata pelajaran yang beralih menjadi
sebuah bimbingan.
Tidak sedikit
guru TIK yang terpaksa mengampu mata pelajaran lain, dan bahkan ada juga yang
terpaksa harus banting setir mengambil profesi lain karena latar belakang yang
seolah tidak terwadahi pendidikan dalam kurikulum yang berlaku.
Namun bagiku beradaan
dan adanya wacana yang terus berkembang membuatku tak lantas untuk menjadi bimbang
apalagi terputus dari asa-Nya.
Selain
menjalankan tugas dan kewajiban sebagai guru TIK yang profesional, aku terus
memandang masa depan terhadap keberadaan mata pelajaran TIK yang memang harus
disampaikan dan memang dibutuhkan saat ini oleh peserta didik dan sebagai bekal
dimasa yang akan datang.
Berbagai cara
dan jalan terpaksa aku tempuh yang memang tak mudah untuk dilakukan. Bergabung
dan berkolaborasi dengan sebuah komunitas, organisasi, ikatan ataupun
sejenisnya dengan disiplin ilmu yang sama adalah sebuah langkah jitu untuk merintis,
membangun, dan menjalankan sebuah cita-cita perjuangan yaitu mengembalikan
sebuah mata pelajaran TIK apapun itu nanti namanya demi mencerdaskan anak
bangsa yang berawal dari meleknya anak bangsa terhadap keberadaan IT (Informasi
dan Teknologi) yang terus maju dan berkembang.
Sebuah kultur
dan perkembangan pendidikan yang tidak bisa dihindari dimana teknologi terus
menampakan peran dan fungsinya dalam berbagai kebutuhan pendidikan, disisi lain
sejalan dengan merebak dan berkembangnya media sosial berada seolah
mengelilingi, mewarnai, dan bahkan akan mempengaruhi gaya, tingkah laku dan
cara hidup berbagai kalangan masyarakat tidak terkecuali dengan dunia pendidikan.
Dibawah semangat
yang terus membara aku dan guru TIK di nusantara ini mengadakan seminar,
workshop, pelatihan, dan sejenisnya dari tingkat daerah, kabupaten bahkan
tingkat nasional sering kami selenggarakan tak lain dan tak bukan hanya untuk menggaungkan
dan mengembalikan mata pelajaran TIK ketempat yang semestinya.
Tak mudah memang
untuk berusaha dan terus beristiqomah dalam sebuah tekad dan keyakinan, namun harapan
dan keinginan dalam sebuah perjuangan demi anak bangsa yang lebih baik merupakan
stimulus dan seolah menjadi cas energi yang terus mengalir deras dalam setiap
langkah yang terus kami jalankan.
Ikhtiar dan
perjuangan memang tidak ada yang sia-sia, setelah sekitar hampir lima tahun berkecimpung
dan berselimut dalam status mata pelajaran yang seolah tidak ada kepastian,
kini berhembus terbuka lebar akan munculnya sebuah mata pelajaran Informatika. Nomenklatur
memanglah tidak sama, namun kelahirannya seolah merupakan metamorfosis dari
mata pelajaran TIK sebelumnya.
-- o0o --
0 Response to "PERJUANGAN DAN GELORA GURU TIK"
Post a Comment